6.24.2009
KEMULIAAN ILMU ATAS HARTA
Kelebihan atau kemuliaan ilmu atas harta diketahui dari banyak sisi:
1. Ilmu adalah warisan para Nabi,sedang harta
adalah warisan para raja dan orang-orang kaya.
2. Ilmu itu menjaga empunya,sedang pemilik uang malah menjaga hartanya.
3. Ilmu adalah penguasa atas harta,sedang harta tidak berkuasa atas ilmu.
4. Harta bisa hilang dengan infak,sedang ilmu malah bertambah dengan infak.
5. Pemilik harta jika ia telah meninggal dunia.ia berpisah dengan
hartanya,sedang ilmu masuk kedalam kubur bersama pemiliknya.
6. Harta bisa didapatkan oleh orang beriman,kafir,orang baik-baik dan
penjahat,sedang ilmu yang bermanfaat hanya didapatkan oleh orang beriman saja.
7. Orang berilmu itu dibutuhkan oleh para raja dan orang orang-orang
dibawah level mereka,sedang pemilik harta itu dibutuhkan oleh orang-orang
miskin.
8. Sesungguhnya jiwa menjadi lebih mulia dan bersih dengan mendapatkan
ilmu.Itulah kesempurnaan dirinya dan kemuliaannya.Sedang harta,ia tidak
membersihkan dirinya,menyempurnakannya,tidak menambahkan sifat kesempurnaan
dirinya,malah jiwa menjadi berkurang dan kikir dengan mengumpulkan harta dan
menginginkannya.Jadi keinginannya kepada ilmu adalah inti kesempurnaannya,dan
keinginannya kepada harta adalah inti ketidak-sempurnaan dirinya.
9. Sesungguhnya harta itu mengajak seseorang bertindak sewenang-wenang dan
sombong,sedang ilmu ia mengajak kepada sifat rendah hati dan melaksanakan
ubudiyah.Harta mengajak jiwanya kepada sifat-sifat para raja,sedang ilmu
mengajaknya kepada sifat-sifat “budak”.
10. Ilmu menarik diri seseorang dan membawanya kepada kebahagiaan jiwanya
yang diciptakan untuknya,sedang harta ia malah menjadi tembok pemisah antara
dirinya dan kebahagiaannya.
11. Sesungguhnya kaya ilmu itu lebih mulia daripada kaya harta.Kekayaan
dengan sesuatu yang diluar hakikat manusia,jika kekayaan tersebut musnah dalam
satu malam,pemiliknya jatuh miskin.Sedang kekayaan dengan ilmu,seseorang tidak
khawatir jatuh miskin,bahwa kekayaan ilmunya bertambah .Itulah kekayaan yang
tertinggi seperti dikatakan dalam sebuah syair : Aku kaya tanpa harta dari
manusia semuanya.Sesungguhnya kekayaan tertinggi adalah dari sesuatu dan bukan
dengannya.
12. Sesungguhnya harta itu memperbudak pecintanya dan pemiliknya kemudian
menjadikannya sebagai budaknya sebagai disabdakan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
wassalam,”Celakalah hamba dinar dan hamba dirham.”(Diriwayatkan
Al-Bukhari).Sedang ilmu ia menjadikan ia sebagai budak Tuhannya dan
Penciptanya.Ilmu tidak mengajaknya kecuali kepada ibadah kepada Allah Ta’ala
saja.
13. Sesungguhnya cinta ilmu da mencarinya adalah akar semua ketaatan,sedang
cinta dunia,harta dan mencarinya adalah akar semua kesalahan.
14. Sesungguhnya aset orang kaya adalah hartanya,sedang aset orang yang berilmu
adalah ilmunya.Orang pertama (orang kaya) sangat bergantung kepada hartanya,jika
hartanya habis,ia tidak lagi mempunyai aset dan akhirnya ia hidup tanpa
aset.Sedang orang berilmu,asetnya tidak habis,bahkan selalu bertambah dan
meningkat.
15. Sesungguhnya bentuk harta itu seperti bentuk badan ,sedang bentuk ilmu itu
seperti ruh,seperti dikatakan Yunus bin Habib,”Ilmumu itu berasal dari ruhmu dan
hartamu itu berasal dari badanmu,perbedaan antara ilmu dan harta adalah seperti
perbedaan badan dan ruh.
16. Sesungguhnya jika orang berilmu ditawari dunia dan seisinya sebagai ganti
Ilmunya,ia rela dunia itu sebagai ganti ilmunya.Sedang orang kaya yang
berakal,jika ia melihat kemuliaan ilmu,kelebihannya,kebahagiaanya dengan
ilmu,dan kesempurnaannya dengan ilmu ,maka ia mendambakan seandainya ia
mempunyai ilmu tersebut.
17. Sesungguhnya kekayaan dengan harta seringkali menjadi penyebab kebinasaan
pemiliknya.Harta itu disukai jiwa ,maka jika jiwa melihat ada yang lain lebih
kaya dari padanya,iapun berusaha membinasakannya seperti yang terjadi pada
realitas sehari-hari.Sedang kekayaan dengan ilmu,ia adalah penyebab kehidupan
hati seseorang dan hati orang lain.Jika orang berilmu melihat orang lain lebih
pandai daripada dirinya,ia mencintai orang tersebut,melayaninya,dan
memuliakannya.
18. Sesungguhnya seseorang tidak bisa taat kepada Allah Ta’ala kecuali dengan
ilmu dan kebanyakan orang yang bermaksiat adalah dengan hartanya.
19. Sesungguhnya orang berilmu itu mengajak manusia kepada Allah Ta’ala dengan
ilmunya dan sikapnya.Sedang orang kaya itu mengajak manusia ke neraka dengan
harta dan sikapnya.
20. Sesungguhnya yang dihasilkan dengan kekayaan harta adalah kelezatan ilusi
dan kelezatan binatang. Jika pemiliknya mencari kelezatan dengan
mengumpulkannya,itulah kelezatan ilusi.Jika pemiliknya mengumpulkan dengan
menggunakannya untuk memenuhi ajakan syahwatnya,itulah kelezatan binatang.Sedang
kelezatan ilmu,ia adalah kelezatan akal plus ruhani yang mirip dengan kelezatan
para Malaikat dan kegembiraan mereka.Antara kedua kelezatan tersebut (kelezatan
dengan harta dan kelezatan dengan ilmu) terdapat perbedaan yang mencolok.
Itulah dua puluh point dari empat puluh point”Kemuliaan Ilmu Atas Harta”yang
dinukil dari kitab Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah yang sudah diterjemahkan
yang berjudul “Buah Ilmu”Penerjemah:Fadhli Bahri,Lc,Penerbit Pustaka Azzam
Cetakan pertama:Jumadil Awal 1420 H/September 1999.
10 Karakteristik Muslim Sejati
Hasan Al Banna merumuskan 10 karakteristik muslim yang dibentuk didalam madrasah tarbawi. Karakteristik ini seharusnya yang menjadi ciri khas dalam diri seseorang yang mengaku sebagai muslim, yang dapat menjadi furqon (pembeda) yang merupakan sifat-sifat khususnya (muwashofat).
Karakter ini menurut Beliau Hasan Al Banna, merupakan pilar pertama terbentuknya masyarakat islam maupun tertegaknya sistem islam dimuka bumi serta menjadi soko guru peradaban dunia (Ustadziyatul 'alam). Kesepuluh karakteristik muslim itu adalah : - Salimul Aqidah, Bersih Akidahnya dari sesuatu hal yang mendekatkan dan menjerumuskan dirinya dari lubang syirik.
- Shahihul Ibadah, Benar Ibadahnya menurut AlQur'an dan Assunnah serta terjauh dari segala Bid'ah yang dapat menyesatkannya.
- Matinul Khuluq, Mulia Akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil Alamin).
- Qowiyul Jismi, Kuat Fisiknya sehingga dapat mengatur segala kepentingan bagi jasmaninya yang merupakan amanah/titipan dari Alloh SWT.
- Mutsaqoful Fikri, Luas wawasan berfikirnya sehingga dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan yang terjadi disekitarnya.
- Qodirun 'alal Kasbi, Mampu berusaha sehingga menjadikannya seorang yang berjiwa mandiri dan tidak mau bergantung kepada orang lain dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
- Mujahidun linafsihi, Bersungguh sungguh dalam jiwanya sehingga menjadikannya seseorang yang dapat memaksimalkan setiap kesempatan ataupun kejadian sehingga berdampak baik pada dirinya ataupun orang lain.
- Haritsun 'ala waqtihi, Efisien dalam memanfaatkan waktunya sehingga menjadikannya sebagai seorang yang pantang menyiakan waktu untuk melakukan kebaikan, walau sedetikpun. karena waktu yang kita gunakan selama hidup ini akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.
- Munazhom Fii Su'unihi, Tertata dalam urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang menjadi tanggung jawab dan amanahnya. Dapat menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dengan cara yang baik.
- Naafi'un Li Ghairihi, Bermanfaat bagi orang lain, sehingga menjadikannya seseorang yang bermanfaat dan dibutuhkan. Keberadaannya akan menjadi sebuah kebahagiaan bagi orang lain dan Ketiadaannya akan menjadikan kerinduan pada orang lain.
Mudah-mudahan dengan kesepuluh karakter yang dikemukakan diatas menjadikan kita termotivasi untuk dapat merealisasikannya dalam diri kita.Amin.
demikian 10 karakteristik muslim sejati..
Buat Calon Suami
Pernikahan atau Perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia ...
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah ...
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya ...
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ...
Menanti dalam sepi
Senja di Pelabuhan Kecil
Kepada kawan………….
pergerakan mahasiswa aceh

Membedah sejarah pergerakan mahasiswa di Aceh tentu tak terlepas kondisi yang berpihak kala itu. Mengapa saya berkata sepeti itu. Jelas nilai sebuah keadaan yang mendongkrak keberhasilan aktivis era 80-an hingga era 98-an. Berbicara teori kemajuan tidak hanya tercipta dari proses dialektika dielektika pikiran manusia tetapi didukung keadaan yang berpihak saat itu.
Pergerakan Mahasiswa di Aceh, bahkan seluruh dunia kacamata berpikir saya beranjak serta mengawali melalui pemahaman intelektual kaum proletar bersinergis dengan intelektual organik yaitu mereka yang secara organik muncul dari setiap kelas yang tertindas atas kekuasaan yang tidak berpihak kepada rakyat. Kala itu era 80 an dan 98 an kesadaran pergerakan mahasiswa sangat kental karena masa itu mereka memiliki konsep apa yang akan diperjuangkan, kepada siapa mereka menentang, dan untuk siapa mereka berjuang. Mengkaji secara objekti kondisi pergerakan mahasiswa saat ini mengalami keterpurukan. Karena tidak ada sebuah itikad atau pemikiran untuk melakukan transformasi intelektual dari mereka yang kenyang akan pengalaman dan pengetahuan.
Dulu jelas pergerakan mahasiswa memiliki tujuan perjuangan antara lain referendum, turunkan sembako, dan tarik militer di Aceh, dan hilangkan budaya pelanggaran HAM. Empat hal itu yang menyatukan kekuatan serta solidnya pergerakan. Membongkar kondisi kekinian telah menunjukan mahasiswa terparsialkan tanpa tujuan dan konsep yang jelas. Lalu dibenak pikiran saya bertanya siapa yang patut disalahkan?. Apakah kaum aktivis pergerakan yang tidak melakukan kewajiban regenerasi pikiran.
Aktivis mahasiswa telah menjadi roda penyeimbang dalam kancah kehidupan masyarakat Aceh. Historis menunjukan kaum mahasiswa di Aceh telah menjadi kekuatan besar yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Terbukti momentum referendum menjadi salah satu ukuran keberhasilan pergerakan mahasiswa masa itu. Siapa sangka 2 juta komponen masyarakat sipil bersatu menuntut referendum, bahkan Thailand yang bergerakan sipil bagus belajar ke Aceh,
keberhasilan mahasiswa lagi menumbangkan rezim Suharto sehingga momentum itu dikenal dengan sebutan reformasi 1999 serta dapat mengkristalkan pilihan hidup masyarakat Aceh.
Intinya mahasiswa sebagai motor pembaharuan, karena mahasiswa memiliki posisi strategis yaitu kaum berintelektual (Agent of change and social control red). Mahasiswa tetap kritis untuk melakukan fungsi kontrol sosial menjadi penting untuk terus dilakukan. Menjadikan mahasiswa untuk terus berposisi sebagai agen perubahan adalah salah satu syarat perubahan dan perbaikan tatanan kehidupan secara terus menerus dan mengikuti zaman. Bila amanah itu hanya menjadi symbol saja di dalam dirinya, maka akan terjadi preseden buruk bagi generasi mendatang.
Timbul pertanyaan mendasar. Apakah selalu kaum mahasiswa selalu menggunakan pola pola aksi demostrasi fisik dan berhadapan dengan penguasa dalam menyampingkan aspirasi dari hak rakyat yang termarginalkan?. Selanjutnya berapa banyak korban jiwa lagi harus dipertaruhkan (menjadi tumbal red) untuk tujuan yang diyakinkan pro rakyat?. Adakah solusi serta alternative apa yang mungkin digunakan mencapai tujuan mulianya?.
Bahkan saya terinspirasi oleh Sun Tzu ksatria Cina tahun 500 S.M. dalam bukunya The Art of War mengatakan “attaining one hundred victories in one hundred battles is not the pinnacle of excellence. Subjugating the enemy’s army without fighting is the true pinnacle of excellence.” Singkat seninya bagaimana mencapai tujuan & musuh kalah tanpa bertempur dan berkorbanan secara fisik! ya solusinya melalui teknik information warfare & psychological warfare berbasiskan membuat media alternative serta membangun jaringan dengan komponen masyarakat sipil di Aceh.menjadi salah satu barangkali kunci menghidupkan pergerakan mahasiswa kembali yang telah lama mati suri.
Media Kampus Alat Perjuangan
Solusi alternative tersebut bertujuan mengembangkan daya kritis yang mengerti akan hak hak dasar. Wadahnya membentuk unit kegiatan mahasiswa pers kampus sehinnga media alternative bentuk sederhana yang yang memungkinkan fungsi penyeimbang terus di emban tanpa perlu mengorbankan kaum intelektual muda dalam proses pencapaian tujuan-nya karena harus secara fisik berhadapan Dengan permasalahan yang cenderung memarginalkan mahasiswa itu sendiri. Pencetusan media jurnalistik di kampus secara mandiri dimotori kaum intelektual muda menjadi landasan kuat dalam mencerdasakan cara pandang dan berpikir mahasiswa melalui penulisan.
Metode penerbitan koran&tabloid dikalangan kampus melalui wadah/organisasi UKM Pers bukan bagi metode baru sebagian kampus di Aceh khususnya dan Indonesia secara umum telah melakukannya. Bila kemampuan jurnalistik telah tertempah dikalangan mahasiswa, maka tanpa sadar dirinya akan memperjuangkan hak hak dasar berbentuk tulisan opini, artikel, dan berita. Bila dibina secara simultan harus dibarengi strategi regenerasi. Langkah selanjutnya berupa membuat koran-koran ini menjadi sebuah kesatuan aksi dalam jaringan informasi memanfaatkan infrastruktur yang ada serta bersinergisitas dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM red) guna mengetahui issue issue lingkungan, politik, ham, kepemerintahan, dan gender mainstreaming.
Berbagai aktifitas yang dilakukan serta buah fikir dari mahasiswa yang kreatif dan membangun dipandang penting untuk diketahui oleh mahasiswa yang lain. Begitu juga dengan berbagai aktifitas yang dilakukan oleh penggerak aktifitas sosial serta berbagai komponen lain diluar kampus serta berbagai fenomena yang terjadi diluar, menjadi penting untuk diketahui oleh kalangan kampus. Karena selain melakukan aktiftas pendidikan dan penelitian, mahasiswa juga dituntut untuk melakukan pengabdiannya di masyarakat sebagai wujud dari aktualisasi tri darma perguruan tinggi.
Para mahasiswa yang memiliki bakat menulis juga memiliki wadah untuk mengembangkan dirinya, berbagai ide perubahan yang ada dikalangan kampus bisa tersampaikan dengan lebih luas, serta juga akan menjadi tempat tukar fikiran dan pengalaman antara sesama insan kampus serta dengan komunitas diluarnya.cara membuat timphan
Telur 8 butir
Santan kental + ¾ gelas (dari 1 btr kelapa)
Gula Pasir ¼ kg, dibagi 2
Adas Manis sejumput
Daun Pandan 2 lembar, sobek-sobek
Terigu 1 sdm
TEPUNG
Bahan:
Labu Kuning + ½ kg, potong kotak kecil
Gula Pasir 3 sdm
Santan encer 1 gelas
Tepung Ketan + ½ kg
Garam secukupnya
Daun Pisang muda secukupnya
Aduk terigu dengan sebagian gula.
Kocok telur dan sebagian gula dengan pengocok manual sampai tercampur rata.
Masukkan santan dan bahan lain. Aduk rata.
Masukkan campuran terigu dan gula.
Masak sambil terus diaduk sampai kental. Dinginkan.
TEPUNG
Rebus labu, santan dan gula sampai ,abu hancur (seperti membuat kolak). Dinginkan.
Campurkan dengan tepung sampai bisa dipulung, tapi tidak keras.
Penyelesaian:
Olesi daun pisang muda dengan minyak.
Ambil adonan tepung + 2 sdt. Bulatkan, tipiskan.
Isi dengan 1 sdt adonan srikaya. Gulung.
Kukus + 10 menit.
6.20.2009
i like to be a welknown blogger
- so pegah urueng aceh bangai?
- so pegah urueng aceh brok akai?
- who dare to say that?
- so pegah urueng aceh baqai?
- who dare to express this?
- so pegah urueng aceh gatai?
- hehe... this is right, probably!!